Rabu, 27 April 2011

REPRODUKSI TUMBUHAN


SISTEM REPRODUKSI
A. REPRODUKSI PADA TUMBUHAN
1. Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetative merupakan perkembangan yang tidak melalui proses pembuahan hingga reproduksi ini tidak memerlukan sel kelamin. Akibatnya, sifat-sifat tumbuhan baru hasil reproduksi ini sama dengan tumbuhan induknya. Samanya sifat tumbuhan baru dengan induknya tersebut unggul. Reproduksi vegetative dapat dibedakan menjadi reproduksi vegetative alami dan reproduksi vegetative buatan.
a. Reproduksi Vegetatif Alami
Reproduksi jenis ini tidak melibatkan campuran tangan manusia. Reproduksi vegetative alami meliputi pembentukan tunas, umbi batang, umbi lapis, umbi akar, akar tinggal, dan geragih.
1. Pembentukan Tunas
Tunas terjadi pada batang yang memiliki batang tunas. Batangnya ini biasanya terbenam didalam tanah. Melalui batuan suhu, pH, kelembapan, dan cadangan makanan yang cukup, bakal tunas ttersebut akan tumbuh, contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adalah pisang (musa sp)
2. Umbi Akar
Umbi akar merupakan akar yang termodifikasi menjadi umbi. Dari akar ini akan tumbuh tunas yagn akan menjadi individu baru. Perklembangkan jenis ini terdapat pada talas, dahlia, samara, dan sukun.
3. Akar Tinggal
Akar tinggal atau rizoma atau rimpang merupakan batang yang tumbuh horizontal menyerupai akar didalam tanah. Dari bagian ini, tumbuh tunas yang menjadi individu baru, misalnya pada bungga tasbih, lengkuas, dan jahe.
4. Umbi Lapis
Umbi lapis sebenrnya merupakan batang yang berlapis-lapis hasil modifikasi daun yang berada didalam tanah. Tunas akan tumbuh kesamping tumbuh induk dan akan tumbuh menjadi tanaman baru. Tunas yang tumbuh ini biasanya biasanya disebut suing. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis adalah bawang merah dan bawang daun.
5. Umbi Batang
Umbi batang atau tuber merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam batang dan terletak didalam tanah. Jika umbi ini ditanam, dapat tumbuh tunas menjadi tanaman baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tuber adalah kentang dan rumput teki. Pada rumput teki, pembesaran batangnya tidak begitu tampak sehingga tidak lazim disebut umbi.
6. Geragih
Geragih atau stolon merupakan batang yang menjalar diatas permukaan tanah. Jika batang tersebut akan tertimbun tanah, akan tumbuh tunas pada bagian buku atau ruas. Geragih tedapat pada stroberi (Fragaria sp)
7. Reproduksi dengan Daun
Tepi-tepi daun pasti tumbuh, misalnya cocor bebek atau Kalanchoe sp,. Bersifat meristematis. Akibatnya, dari tepi-tepi daun tersebut dapat tumbuh tunas dan akar yang akan terpisah dari induyknya untuk membentuk tumbuhan baru. Peproduksi seperti ini dinamakan juga reproduksi melalui tunas advintif.
b. Reproduksi Vegetatif Buatan
Raproduksi jenis ini sengaja dilakukan manusia untuk memperoleh tanaman baru yang bersifatnya sama dengan induknya. Tumbuhan baru tersebut diambil dari tanaman induk yang telah tumbuh besar, sehingga tumbuhan baru itu akan cepat mengahasilkan dengan sifat yang sama dengan induknya. Berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh perkembangan vegetative buatan.
1. Mencangkok
Mencangkok dilakukan pada tanaman dikotil dengan cara membuang sebagian kulit dan kabium secara melingkar pada cabang. Kemudian daerah lukanya dibalut oleh tanah atau media lain dan diikat serta dibiarkan sampai tumbuh akar.
2. Merunduk
Cara ini dilakukan dengan merundukan cabang tanaman kebawah sehingga menyentuh permukaan tanah. Batang tersebut ditimbun dengan tanah terutama pada bagian yang memiliki ruas. Pada ruas tersebut akan tumbuh akara dan tunas.
3. Menempel dan menyambung
Menpel (Okulasi) dan menyambung bertujuan mengambungkan sifat dua tanaman sejenis atau semarga. Prinsip opulasi adalah emnumbuhkan bagian tanaman pada tanaman lain. Biasanya, bagian yang ditemnpelkan adalah mata tunas.
Prinsip dalam menyambung adalah memindahkan ujung ranting atau pun ujung cabang suatu tanaman pada bagian ujung ranting tanaman lain. Kemudian, sambungan tersebut diuikat.
4. Menyetek
Merupakan cara paling umum dilalakukan karena mudah di kerjakan.Kita hanya memotong cabang sekitar 20 cm dan membenamkanya dalam tanah sedalam 5-10 cm.Arah mata tunas sebaiknya menghadap ke atas.
5. Kultur jaringan
Kemajuan ilmu hormon tumbuhan mendorong para ahli pertanian mengembangkan pola produksi vegetative melalui teknik kultur jaringan. Jaringan tersebut diambil dari daun, batang , akar, ataupun bagian tumbuhan lainya. Melalui teknik ini dapat menghasilkan tumbuhan yang sangat banyak dalam waktu singkat.
2. Reproduksi Generatif
a. Reproduksi generative Pada Gymonspermae
Gymonspermae adalah tananman biji terbuka. Disebut demikian karena tidak terbungkus daging buah sehingga tampak dari luar. Contoh tumbuhan yang termasuk Gymonspermae adalah melijo, pinus, dan pakis haji.
Gymonspermae belum mempunyai bunga sebagai organ perkembangan biakannya. Alat kelamin jantan dan kelamin betinanya dihasilkan oleh sporofil yang berbentuk badan yang disebut Strobilus atau runjung atau konus. Gymonspermae berkelamin satu, alat kelamin jantan dan kelamin betinanya terletak pada Strobilus yang berbeda, baik pohon yang sama atau berbeda. Akibatnya, terdapat strobilus jantan dan betina.
Strobilus jantan susun atas mikrosporofil. Setiap mikrosporofil mengandung dua mikrospora yang masing-masing akan mengahasilkan 4 mikrospora haploid (n). mikrospora ini akan menjadi setelah menjantan atau serbuk sari atau polen.
Strobilus betina tersusun atas daun buah (makrosporofil). Setiap makrosporofil tersebut berbentuk sisik dan mengandung dua ovolum. Makrosporofil tersebut dilindungi oleh makrosporangium yang didalamnya mengandung sel induk makrospora. Sel induk membela secara miosis mengahasilkan empat maskropora. Tiga makrospora akakn tereduksi. Akibatnya, hanya satu makrospora yang akan berkembang menjadi sel telur.
b. Reproduksi Generatif Pada Angiospermae
Angiospermae merupakan tumbuhan yang berbiji karena bijinya terbungkus oleh daun buah. Akibatnya, biji tersebut tidak dapat dilihat secara langgsung. Jenis tumbuhan anggesperma sangat banyak dengan cirri utama berupa bunga. Sebutkan contohnya! Oragan reproduksi Angiospermae adalah bunga. Bunga lengkap terdiri atas dasar bunga (Reseptakulum), kelopak (Xaliks, sepal) mahkota (korola), benang sari (Stamen), dan putik (pistilum).
Alat kelamin jantan tumbuhan Angiospermae adalah benang sari, sedangkan alat kelamin betina adalah putik. Benang sari terdiri atas kepala sari (Antera) dan tangkai sari (Filamen). Adapun putik terdiri atas kepala putik (Stigma), tangkai putik (Stilus), dan bakal buah (Ovarium). Benang sari akan mengahasilkan sel kelamin jantan ataupun serbuksari, sedangkan putik akan menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur.
Pada saat yang sama dengan membentukan serbuk sari didalam ovarium tterjadi pembelahan sel induk kandung lembaga (2n) dua kali secara meiosis sehingga terbentuk empat sel megsapora(n). tiga sel megaspore akan lenyap dan satu berkembang menjadi inti kandung lembaga primer (n). ini inti kandung lembaga primer ini akan belah. Masing-masing belahan bergerak menuju kutub yang berlawanan, yaitu menuju kalaza dan menuju mikropil. Sesampainya dikutub, setiap belahan akan membelah buah dua kali sehingga jumlah semua nya adalah 8 inti. Satu iniyi dari setiap kutub akan bergerak ketengah dan melembur menjadi inti kandung lembaga sekunder (2n). tiga inti kalaza akan menempel kediding dan disebut anti poda. Adapun dua inti dimikropil berubah menjadi sinergit yang mengapit inti lainnya yang berbubah menjadi sel telur (ovum) yang siap diubahi.
B. PEMENCARAN PADA MAKHLUK HIDUP
Organism seperti ini sisebut kosmopolit, mesalnya lumut, paku-pakuan, dan kecoak. Adapu norganisme yang memilki daerah distribusi yang sempit. Organisme juga disebut Endemik misalnya bunga raplesia arnoldi yang hanya trdapat dibengkulu, dan penguin yang hanya terdapat diantartikal. Daerah distribusi suatu makhluk hidup dapat berubah-ubah. Perubahan ini trejadi karena pengaruh alamia atau karena adanya campur tangan manusia.
1. Pemencaran Pada Tumbuhan
Tumbuhan memperluas daerah distribusinya dengan cara memencarkan alat perkembang biakan vegetative dan generative. Pemencaran ini dapat trejadi secara aktif yaitu tanpa bantuan factor luar, maupun secara pasif, yaitu dengan bantuan daerah luar.
a. Pemencaran Tumbuhan tanpa bantuan factor luar
Cara pemencaran ini dinamakan pula pemencaran mekanik. Pemencaran ini disebabkan oleh proses yang terjadi pada organism itu sehingga jarak pemencarannya tidak begitu jauh dari induknya. Pemencaran tanpa bantuan factor luar dapat dilakukan melalui pertumbuhan bagian vegetative, mekanisme letupan, dan gerak hikprosofis
b. Pemencaran tumbuhan dengan factor luar
Pemencaran tumbuhan dapat pula dibantu oleh factor luar. Alat pembiakan tumbuhan yang pemencarannya dibantu oleh factor luar tersebut biasanya memilki bebrapa modifikasi yang mendukung proses pemencaran tersebut berdasarkan factor yang menjadi perantara dalam penyebarannya, pemencaran jenis ini dibedakan menjadi 4 kelompok berdasarkan bantuan air, bantuan hewan, dan bantuan manusia
2. Pemencaran dengan Bantuan Air
Pemencaran dengan bantuan air disebut juga hidrokori. Alat perkembang biakan yang sesuai dengan pemencaran ini adalah yang mempunyai berat jenis biji lebih kecil dari pada air dan memilki pelindung bagi embrionya sehingga selama dalam air tidak mengalami kerusakan.
Contohnya tumbuhan yang diperncarkan dengan bantuan air, adalah kelapa (cocosnucipera) tanaman bakau (baring tonia sp), nyamplung (Kalaupilum sp), vabisnereia spiralis, dan teratai (laotus sp) alat perkembang biakan yang hanyutkan air tidak hanya berupa buah, tetapi juga dapat berubah tunas (anak) yang tepisah dari induknya dan kemudian terapung, misalnya eceng gondok (Echornia kerastisesklub).
3. Pemencaran Dengan Bantuan Hewan
Pemencaran dengan perantara hewan disebut juga zokori. Alat kembang niak mungkin menempel pada bagian luar tubuh hewan (epizopori) atau dinamakan kemudian dikeluarkan bersama-sama dari feces (Hedrozokori).
Alaty perkembang biakan yang dipencarkan dengan cara epizopori mempunyai titik khusus seperti memilki pengait, duri-duri dan rambut yang keras dan runcing. Contoh tumbuhan yang dipencarkan secara epizopori (Adropogon Aciculatus) dan pulutan (Polanisia fiscosal). Alat perkembang biakan yang dipencarkan secara zopori dapat dikelompokan berdasarkan kelompok binatang yang memencarkannya.

C. REPRODUKSI PADA MAMALIA
Mamalia merupakan heewan yang mempunyai kelenjar susu (mamae) sehingga anak-anak nya menyusui pada induknya. Reproduksi pada mamalia trejadi didalam tubuh. Telur yang ditelah buahi akan berkembang menjadi embro dalam rahim (uterus).
Beikut akan dijelaskan reproduksi pada manusia yang menjadi proses pembentukan gamet (gametogenesis), alat-alat reproduksi, hormone yang berperan dalam reproduksi, seperti relisasi, dan prinsip-prinsip kontrasepsi.
1. Gametogenesis merupakan proses pembentukan sel-sel kelamin (gamet). Sel kelamin jantan disebut sperma sehingga proses pembentukan dinamakan sperma togenesis. Adapun sel kelamin betina disebut ovum dan proses pembentukannya dinamakan oogenesis.
a. Sperma togenesis
Sperma togenesis terjadi didalam testis (tunggal: tes-tes). Testis merupakan kelenjar reproduksi mamalia jantan sebagai tempat sperma dan hormone androgen. Dalam bahasa sehari-hari testis disebut buah zakar atau pler. Testis diselubungi oleh selaput yang membentuknya kantung yang disebut stroktum. Pada saat udara dingin rectum akan mengkerut sedangkan pada udara hangat struktum akan mengendur.
b. Oogenesis
Oogenesis trejadi didalam ovarium. Didalam ovarium terdapat banyak oogenonium atau sel induk telur (ovum) yang bersifat diploi. Oogonium akan tumbuh menjadi oosif primer atau oosif satu melalui pembelahan mitosis. Oosit primer akan membelah secara miosis menghasilkan satu kelenjar sekunder atau oosit dua dan satu badan ketub 1 atau badan kutub primer. Oosis sekunder akan mengalami pembelahan akan menghasilkan sebuah ootik yang akan berkembang menjadi sel telur dan sebuah badan kutub 2 yang akan bergenerasi. Badan kutub 1 akan membelah menghasilkan dua kutub yang tidak akan mengalami degenerasi.
2. Alat-alat Reproduksi
Pada hewan petebrata termasuk mamalia, reproduksi terjadi secara seksual untuk reproduksi ini melibatkan alat-alat reproduksi pria dan alat reproduksi wanita.
a. Aalt-alat reproduksi pria
Alat-alat reproduksi pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran, kelenjar aksesoris, dan penis.
b. Alat-alat reproduksi wanita
Alat reproduksi wanita dikelompokan alat reproduksi luar dan dalam. Alat reproduksi luar terdiri atas monspubis, labia mayora, labia minora, kliktoris, slaput darah (Himen), dan kelenjar polini.
3. Hormone Pengaturan Daur Nestruasi, Kehamilan Dan Persalinan
Salahn satu prilaku reproduksi pada wanita adalh menstruasi yang membentuk suatu daur. Daur tersebut dianamakan daur menstruasi atau esktrus. Menstruais mulai terjadi awal puber sekitar usia 11 sampai 15.
a. Menstruasi
Daur menstruasi dipengaruhi oleh hormone FSH, LH, estrogen, dan rogesteron. Berikut proses-prosees dan perubahan tanda hormone selama daur menstruasi. Daur menstruasi terdiri atas 4 fase yaitu fase menstruasi Prasovulasi, ovulasi, dan paska ovulasi.
b. Kehamilan
Kehamilan akan dimulai jika sel telur akan dinamakan pembuahan (pertilisasi). Pembuahan ini baru akan mengahsilkan zigot (2n). hanya jika terjadi peleburan antara inti sperma dan inti sel telur. Peleburan antara kedua inti sel kelamin tersebut dinamakan sigami.
c. Kelahiran
Pada tahap ini hormone yang berpengaruh adalah relaksin, opsitosin, estrogen, dan lostakladim. Dua hormone pertama berfungsi untuk kontraksi uterus. Opsitosis juga berfungsi merangsang dilepaskannya hormone prolaktin yang berpengaruh terhadap kelenjar air susu. Adapun dua hormone teakhir berfungsi pengaruh hormone progesterone yang dapat menghambat kontrasi uterus
5. Prinsip-prisip kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang bearti mengalam dan konsepsi yang berarti pembuahan. Jadi, kontrasepsi berarti mencega bertemunya sperma tozoa sehingga tidak terjadi pembuahan yang mengakibatkan kehamilan. Prinsip reproduksi dalam kontrasepsi pada dasarnya mencegah terjadinya pencegahan. Hal ini dapat dilakukan melalui penghentian populasi, menggunakan kondom bagi laki-laki dan diofrakma bagi wanita, pemakaian serpama sida, fasek toni dan tubek toni serta penggunaan sistem kelender. Pada bab sebelas telah dibahas pula mengenai teknik keluarga bencana. Pada bab ini akan dibahas kembali lebih dalam. Secara umu, kontrasepsi dilakukan m,elalui cara makanik, kimia (hormone), dan stelisasi.
a. Mekanik
Cara mekanik pengaturan kelahiran dengan cara mekanik digunakan mencegah bertemunya sperma dengan sel telur. Contohnya kotrasepsi cara mekanik adalah penggunaan kondom pada pria, IUD (intra Uterin devis) pada wanita berbentuk firal atau koperT. Selain itu, dapat pula digunakan jeli tablet busa atau font yang mengandung pembunuh sperma. Sperma sida yang dimasukan kedalam vagina.
Cara lain yaitu dengan menggunakan diaflagma (cervical cap) yang digunakan untuk menutupi ulterus sehingga mencegah sperma memasuki piterus.


b. Cara Kimia Hormon
Cara ini digunakan untuk mencegah populasi dengan pemakaian pel KB, susuk, atau suntikan. Pel KB yang mengandung hormone hestogen dan porgesteron dimakan berdasarkan aturan tertentu yang akan mencegah opulasi. Begitu pula susuk yang dilekatkan pada kulit mengeluarkan hormone untuk mencegah opulasi.
c. Cara serisasi
Cara srelisasi atau disebut juga permanen, yaitu memotong saluran kelamin, baik sal;uran kelamin wanita ataupun kelamin pria. Akibatnya, sel telur yang dihasilkan ovarium dan sperma yang dihasilkan oleh testis tidak dapat dikeluarkan metode operasi poada wanita dikenal dengan nama tubektumi. Adapun metode oparasi sterisasi pada pria dikenal dengan nama vasektomi.



September 5, 2008, 8:47 am
Filed under: Uncategorized | Tag: sains
Flora atau tumbuh-tumbuhan sama halnya dengan binatang dan manusia sama-sama melakukan kegiatan berkembang biak dengan tujuan untuk menghindari kepunahan pada spesies atau rasnya. Kegiatan berkembangbiak atau beranak ini pada tumbuhan dapat dilakukan secara tidak kawin atau tanpa melalui perkawinan antara sel kelamin jantan betina atau kepala putik dengan benang sari.

 1. Perkembang Biakan Tak Kawin Secara Alami / Vegetatif Alami,Perkembangbiakan secara alami adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan tangan manusia untuk terjadi pembuahan / anakan tanaman baru.
a. Umbi Lapis, adalah tumbuhnya tunas pada sela-sela lapisan umbi. Contohnya seperti bawang merah, bawang bombay dan………………….
UMBI LAPIS
UMBI LAPIS









b. Umbi Batang, adalah batang yang beralih fungsi sebagai tempat penimbunan makanan dengan calon tunas-tunas kecil yang berada di sekitarnya yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh seperti KENTANG, UBI.

KENTANG
KENTANG












C. Geragih, adalah batang yang menjalar secara terus-menerus di mana pada ruas batang dapat muncul tunas-tunas baru. Misalnya seperti tanaman rumput teki, arbei, kangkung, STRAWBERY dan lain sebagainya.
STOLON/GERAGIH
STOLON/GERAGIH

d. Akar TInggal, adalah tunas yang muncul pada batang tumbuhan yang tumbuh secara mendatar di tanah. Contohnya seperti keladi, alang-alanga, dll.

RHIZOMA/AKAR TINGGAL
RHIZOMA/AKAR TINGGAL
 JAHE


e. Spora, adalah cara tumbuhan paku, lumut dan jamur berkembang biak dengan membentuk spora tempat tunas baru akan muncul.
TUMBUHAN PAKU/PTERIS
TUMBUHAN PAKU/PTERISSPORANGIUM


SPORANGIUM
SPORANGIUM
f. Tunas, adalah tumbuhan anakan yang muncul di samping tumbuhan induknya. COntohnya yakni seperti pohon pisang, bambu, tebu, dan lain sebagainya.
TUNAS
TUNAS










g. Tunas Adventif, adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu seperti pada akar, daun, dsb. Contoh tanaman bertunas adventif adalah seperti pohon cemara, kesemek, sukun, dll.
TUNAS ADVENTIF
TUNAS ADVENTIF


http://edijoeyh.files.wordpress.com/2008/09/cocor-bebek1.jpg?w=320&h=240
h. Hormegenium, adalah perkembangbiakan yang terjadi pada tumbuhan ganggang berbentuk benang dengan cara memutus benang yang ada. Pada benang yang terputus nantinya kana tumbuh individu baru.
OEDOGONIUM
OEDOGONIUM
i. Pembelahan Sel, adalah perkembangbiakan pada tumbuhan bersel satu.
CLAMIDOMONAS
CLAMIDOMONAS






2. Perkembang Biakan Tidak Kawin Buatan / Reproduksi Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan campur tangan manusia.
a. Mencangkok / Cangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain.
MENCANGKOK
MENCANGKOK












b. Merunduk / Menunduk, adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong dan dibawa ke tempat lain.
MERUNDUK
MERUNDUK
c. Menyetek / Nyetek, adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang tanaman agar tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong.

d. Menyambung / Mengenten, adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan kualitas buat yang baik
http://edijoeyh.files.wordpress.com/2008/09/okulasi.jpg?w=400&h=300
Reproduksi Generative
Alat perkembangbiakan secara kawin atau generative atau sexual pada tumbuhan adalah Bunga. Bunga memiliki bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini :
BUNGA LENGKAP
BUNGA LENGKAP
http://edijoeyh.files.wordpress.com/2008/09/bunga.jpg?w=300&h=201
BAGIAN-BAGIAN BUNGA
BAGIAN-BAGIAN BUNGA
TABEL BAGIAN-BAGIAN BUNGA
BAGIAN BUNGA
FUNGSI
1. Kelopak (kalik)
Melindungi kuncup bunga
2. Mahkota (korola)
Menarik perhatian serangga
3. Benang sari (stamen) terdiri dari :
a.
tangkai sari (filamen)
b.
kepala sari (antera) terdiri atas 4 kantong sari

Sebagai penghasil gamet jantan, yaitu serbuk sari (pollen)
4. Putik (pistilus) terdiri atas :
a.
tangkai putik (stilus)
b.
kepala putik (stigma)
c.
bakal buah (ovarium) di dalam bakal buah terdapat bakal biji (ovule)

Sebagai penghasil gamet betina
Pembentukan Gamet Betina
Pada Angiospermae Gamet betina dibentuk di dalam bakal biji (ovule) atau kantung lembaga. Pada bagian ini terdapat sel induk megaspora (sel induk kantug lembaga) yang diploid. Sel ini akan membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap tinggal satu yang berkembang. Selanjutnya, sel ini membelah secara mitosis 3 kali dan terbentuklah 8 sel. Dari sel yang berjumlah 8 ini, 3 sel akan bergerak menuju arah yang berlawanan dengan mikropil, 2 sel lainnya menjadi kandung tembaga sekunder, dan 3 sel terakhir menuju ke dekat mikropil. Dari 3 sel (yang menuju dekat mikropil) yang terakhir ini dua menjadi sinergid dan satu sel lagi menjadi sel telur. Dalam keadaan seperti ini kandung lembaga sudah masak dan siap untuk dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya mengeluarkan cairan lengket pada ujungnya yang berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari.
Penyerbukan Dan Pembuahan
PENYERBUKAN
PENYERBUKAN
Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :
a.
Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering.Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.
PENYERBUKAN OLEH ANGIN
PENYERBUKAN OLEH ANGIN
b. Perantara air disebut hidrogami.Contoh : pada tanaman air.
c.
Perantara hewan disebut zoogami.Bila serangga Þ entomogamiburung Þ ornitogamisiput Þ malakogamikelelawar Þ kiroptorogami.
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN SERANGGA
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN SERANGGA
http://edijoeyh.files.wordpress.com/2008/09/img0075_000.jpg?w=420&h=315
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN KELELAWAR
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN KELELAWAR
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN BURUNG KOLIBRI
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN BURUNG KOLIBRI
KOLIBRI
KOLIBRI
d. Penyerbukan dengan perantara manusia disebut antropogami.Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN MANUSIA
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN MANUSIA
Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :
a. Autogami (penyerbukan sendiri)Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
b. Geitonogami (penyerbukan tetangga)Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).
c. Alogami (penyerbukan silang)Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.
Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut :
a. Dikogami :
Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya ….(protandri)…..Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung 2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari ….(protogini).
b. Didesious :
Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisahContoh : salak dan melinjo (Gnetum Arremon)
c. Heterostili :
Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh.Contoh : kopi, kina dan kaca piring.
d. Herkogami :
Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.Contoh : vanili
Proses Penyerbukan dan Pembuahan
Butir serbuk/serbuk sari Þ menempel pada kepala putik Þ membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) Þ inti generatif membelah Þ 2 inti sperma Þ sampai di mikropil, inti vegetatif mati Þ satu inti sperma membuahi sel telur Þ embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga Þ endosperma (makanan cadangan bagi embrio).
Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :
1. Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
2. Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:
a. Apogami :
embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
b. Partenogenesis :
embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.
c. Embrio adventif :
merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.
Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.
http://edijoeyh.files.wordpress.com/2008/09/okulasi.jpg?w=400&h=300
Reproduksi Generative
Alat perkembangbiakan secara kawin atau generative atau sexual pada tumbuhan adalah Bunga. Bunga memiliki bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini :
BUNGA LENGKAP
BUNGA LENGKAP
http://edijoeyh.files.wordpress.com/2008/09/bunga.jpg?w=300&h=201
BAGIAN-BAGIAN BUNGA
BAGIAN-BAGIAN BUNGA
TABEL BAGIAN-BAGIAN BUNGA
BAGIAN BUNGA
FUNGSI
1. Kelopak (kalik)
Melindungi kuncup bunga
2. Mahkota (korola)
Menarik perhatian serangga
3. Benang sari (stamen) terdiri dari :
a.
tangkai sari (filamen)
b.
kepala sari (antera) terdiri atas 4 kantong sari

Sebagai penghasil gamet jantan, yaitu serbuk sari (pollen)
4. Putik (pistilus) terdiri atas :
a.
tangkai putik (stilus)
b.
kepala putik (stigma)
c.
bakal buah (ovarium) di dalam bakal buah terdapat bakal biji (ovule)

Sebagai penghasil gamet betina
Pembentukan Gamet Betina
Pada Angiospermae Gamet betina dibentuk di dalam bakal biji (ovule) atau kantung lembaga. Pada bagian ini terdapat sel induk megaspora (sel induk kantug lembaga) yang diploid. Sel ini akan membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap tinggal satu yang berkembang. Selanjutnya, sel ini membelah secara mitosis 3 kali dan terbentuklah 8 sel. Dari sel yang berjumlah 8 ini, 3 sel akan bergerak menuju arah yang berlawanan dengan mikropil, 2 sel lainnya menjadi kandung tembaga sekunder, dan 3 sel terakhir menuju ke dekat mikropil. Dari 3 sel (yang menuju dekat mikropil) yang terakhir ini dua menjadi sinergid dan satu sel lagi menjadi sel telur. Dalam keadaan seperti ini kandung lembaga sudah masak dan siap untuk dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya mengeluarkan cairan lengket pada ujungnya yang berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari.
Penyerbukan Dan Pembuahan
PENYERBUKAN
PENYERBUKAN
Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :
a. Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering.Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.
PENYERBUKAN OLEH ANGIN
PENYERBUKAN OLEH ANGIN
b. Perantara air disebut hidrogami.Contoh : pada tanaman air.
c. Perantara hewan disebut zoogami.Bila serangga Þ entomogamiburung Þ ornitogamisiput Þ malakogamikelelawar Þ kiroptorogami.
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN SERANGGA
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN SERANGGA
http://edijoeyh.files.wordpress.com/2008/09/img0075_000.jpg?w=420&h=315
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN KELELAWAR
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN KELELAWAR
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN BURUNG KOLIBRI
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN BURUNG KOLIBRI
KOLIBRI
KOLIBRI
d. Penyerbukan dengan perantara manusia disebut antropogami.Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN MANUSIA
PENYERBUKAN DENGAN BANTUAN MANUSIA
Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :
a. Autogami (penyerbukan sendiri)Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
b. Geitonogami (penyerbukan tetangga)Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).
c. Alogami (penyerbukan silang)Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.
Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut :
a. Dikogami :
Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya ….(protandri)…..Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung 2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari ….(protogini).
b. Didesious :
Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisahContoh : salak dan melinjo (Gnetum Arremon)
c. Heterostili :
Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh.Contoh : kopi, kina dan kaca piring.
d. Herkogami :
Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.Contoh : vanili
Proses Penyerbukan dan Pembuahan
Butir serbuk/serbuk sari Þ menempel pada kepala putik Þ membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) Þ inti generatif membelah Þ 2 inti sperma Þ sampai di mikropil, inti vegetatif mati Þ satu inti sperma membuahi sel telur Þ embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga Þ endosperma (makanan cadangan bagi embrio).
Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :
1. Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
2. Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:
a. Apogami :
embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
b. Partenogenesis :
embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.
c. Embrio adventif :
merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.
Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.


A. REPRODUKSI VEGETATIF (TAK KAWIN)
   Perkembangabiakan terjadi tanpa adanya peleburan sel jantan dan betina, dapat terjadi pada tumbuhan maupun hewan.
   1. Perkembangbiakan Vegetatif pada Hewan dan Tumbuhan Tingkat Rendah
a)   Membelah diri dan fragmentasi, contoh: organisme yang membelah diri, protozoa, alga biru (bakteri). Sedangkan fragmentasi yaitu dengan cara memotong-motong tubuhnya, contoh: algae (ganggang) dan planaria (cacing pipih). Tunas, contoh: Hydra dan ragi (Saccharomyces).
b)   Spora: perkembangbiakan dengan spora antara lain: jamur, alga, lumut dan paku. Pada jamur, spora dibentuk di dalam kotak spora (sporangium). Pada ganggang (alga), sporanya dilengkapi dengan alat gerak berupa bulu cambuk atau bulu getar sehingga dapat bergerak, spora ini disebut zoospora. Pada paku, biasanya spora terletak di daun-daun sebelah bawah, tampak sebagai bintik-bintik hitam yang dinamakan sorus. Sorus tersebut dilindungi indisium.

   2. Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan Biji
   a. Vegetatif alami, tanpa bantuan manusia:
1)   Rhizoma atau akar rimpang, yaitu batang yang tumbuh mendatar yang terletak di bawah permukaan tanah. Rhizoma berbuku-buku dan bersisik,  dan di ujungnya ada kuncup. Pada ketiak sisik terdapat tunas. Contoh: lengkuas, kunyit, temulawak, alang-alang dan sebagainya.
2)   Umbi lapis, terdiri atas cakram dan umbi yang belapis-lapis. Contoh: bawang putih, bawang merah, bakung dan bunga tulip.
3)   Umbi batang, merupakan batang yang tumbuh ke dalam tanah yang menggembung dan membentuk umbi dilengkapi dengan mata tunas. Contoh: kentang dan gembili.
4)   Umbi akar, adalah akar yang berubah fungsi menyimpan makanan. Contoh: singkong dan bunga dahlia.
5)   Geragih atau stolon, yaitu batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contoh: pegagan, rumput teki dan arbei.
6)   Tunas, dapat tumbuh menjadi tanaman baru yang tidak jauh dari induknya dan akhirnya membentuk rumpun. Contoh: pisang, bambu dan tebu.

   b. Vegetatif buatan, dengan bantuan manusia;
1)   Mencangkok, yaitu dengan mengupas kulit sampai ke bagian kayunya. Bagian yang licin dari kayu yaitu kambium harus dibuang, selanjutnya ditutup dengan tanah basah yang subur kemudian dibungkus. Contoh: jeruk, mangga, jambu, rambutan dan tumbuhan berkambium lainnya.
2)   Menempel atau okulasi, yaitu dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman ke mata tunas tanaman lainnya yang sejenis.
3)   Menyambung (mengenten/kopulasi) yaitu menggabungkan bagian tanaman satu ke bagian tanaman lain untuk mendapatkan tanaman baru yang memiliki sifat lebih baik.
4)   Stek, yaitu memotong batang atau daun untuk ditanam di tempat lain. Ada stek batang dan stek daun. Contoh stek batang: singkong, ketela rambat, sirih, lada dan lain-lain. Contoh stek daun: cocor bebek.
5)   Merunduk, yaitu dengan merundukkan batang atau cabang yang dibengkokkan ke bawah serta ditimbuni tanah untuk menimbulkan akar-akar baru. Contoh: apel, alamanda, kaca piring dan sebagainya.



Keuntungan memperbanyak secara vegetatif:
1.   diperoleh sifat keturunan baru sama dengan induknya
2.   lebih cepat memperoleh hasil (berbuah)

Kerugian memperbanyak secara vegetatif:
1.   tanamannya tidak sekokoh bila ditanam dari biji.
2.   jumlah turunan baru yang diperoleh dalam waktu tertentu terbatas
3.   tanaman induk akan menderita bila terlalu banyak bagian tanaman yang di-stek atau dicangkok.

(Copy-paste dari modul yang saya buat ;))
Muztank:
ooow..tengkyu..
tapi yg generatif nya?
secara kawin?
yang dalam tubuh manusia yg aku mau tahu detilnya kk..
thx be4 yah
superstring39:
B. REPRODUKSI GENERATIF (KAWIN)
   1. Perkembangbiakan Generatif pada Hewan
            Perkembangbiakan generatif pada hewan meliputi perkembangbiakan dengan konjungsi dan pleburan dua sel gamet.
a.   Konjugasi, yaitu perkembangbiakan secar kawin pada organisma yang belum jelas alat kelaminnya, contohnya Spirogyra.
b.   Peleburan dua sel gamet, dapat terjadi pada hewan yang telah memiliki alat kelamin tertentu, sebagai contoh pada cacing tanah terjadi perkawinan silang antara dua cacing yang kawin. Cacing A dibuahi oleh sperma dari cacing B, sedangkan cacing B dibuahi oleh sperma dari cacing A. cacing tanah tergolong hewan hermafrodit yang memiliki alat kelamin jantan dan berin pada satu tubuh. Selain cacing tanah yang tergolong hermafrodit antara lain cacing pita, siput darat dan bekicot.

Pembuahan pada hewan
   Berdasarkan tempat terjadinya, pembuahan dibedakan atas:
1.   pembuahan luar, pertemuan sperma dan ovum terjadi di luar tubuh, mislnya: ikan dan katak.
2.   pembuahan dalam, pertemuan sperma dan ovum terjadi di dalam tubuh, misalnya reptilia, burung dan manusia

   Pada pembuahan eksternal (pembuahan luar), sel telur dan sel sperma dihasilkan dalam jumlah besar karena:
1.   kemungkinan terjadinya fertilisasi kecil
2.   kemungkinan telur yang dihasilkan akan dimakan oleh hewan lain atau mati karena perubahan lingkungan.

Perkembangan burung
   Burung berkembang biak dengan bertelur. Bagian-bagian telur burung antara lain adalah: cangkang terbuat dari zat kapur untuk melindungi isi telur, membran luar, membran dalam, putih telur, kuning telur, sel-sel embrio, kalaza dan rongga udara. Albumen (putih telur) melindungi telur dari guncangan dan sebagai cadangan makanan. Kuning telur tempat embrio berada juga sebagai cadangan makanan bagi embrio. Kalaza berfungsi menjaga embrio tetap berada di bagian atas kuning telur, sehingga dekat dengan sumber panas dari induknya apabila dierami.

Perkembangbiakan mamalia dan manusia
   Mamalia tergolong hewan vivipar Melahirkan anak), mempunyai alat kelamin jantan dan betina.
1.   Alat kelamin jantan (pria)
a.   Sepasang testes (buah pelir), yaitu penghasil sperma.
b.   Saluran sperma (vas deferen)
c.   Penis, yaitu alat kelamin luar
2.   Alat kelamin betina (wanita)
a.   Ovarium (indung telur) yaitu penghasil ovum
b.   Pembuluh/saluran falopii (tuba falopii) atau saluran ovum atau oviduk
c.   Rahim atau uterus, yaitu tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada hewan mamalia yang dapat menghasilkan banyak anak, juga memiliki uterus yang banyak pula, misalnya tikus.
d.   Vagina (lubang peranakan) adalah saluran terluar dari alat alat kelamin betina.

   Pertemuan sperma dan ovum (fertilisasi) terjadi pada saluran falopii menghasilkan zygot. Zygot tersebut tumbuh menjadi embrio. Embrio akan berkembang menjadi fetus dan akhirnya lahir sebagai bayi.
   Embrio memperoleh zat makanan dari induknya melalui plasenta. Penghubung antara plasenta dengan embrio adalah tali pusat. Untuk melindungi embrio dari benturan terdapat cairan yang disebut air ketuban.

2. Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Biji
   Bunga pada tumbuhan mengandung alat-alat perkembangbiakan. Bagian-bagian dari bunga antara lain: dasar bunga, kelopak, mahkota, sari dan putik. Mahkota dan kelopak bunga merupakan alat perhiasan bunga yang umumnya berwarna warni. Sedangkan sari dan putik merupakan alat kelamin bunga.
a.   Benang sari meliputi kepala sari dan tangkai sari. Pada kepala sari terdapat kotak sari yang di dalamnya terdapat serbuk sari.
b.   Putik terdiri atas kepala putik, tangkai putik dan bakal buah

Macam-macam bunga berdasarkan kelengkapan alat perkembang biakan:
1.   Bunga lengkap, memiliki perhiasan dan alat kelamin.
2.   Bunga tidak lengkap apabila satu atau lebih dari perhiasan bunga tidak ada.
3.   Bunga sempurna, apabila sari dan putik terdapat dalam satu bunga.
4.   Bunga tidak sempurna, apabila hanya salah satu alat kelamin saja yang terdapat pada satu bunga. Dikenal bunga jantan (hanya sari saja yang ada) dan bunga betina (hanya putik saja). Tumbuhan berumah satu, apabila dalam satu pohon terdapat alat kelamin jantan dan betina. Tumbuhan berumah dua, apabila dalam satu pohon terdapat hanya satu alat kelamin.
Penyerbukan
   Penyerbukan yaitu jatuhnya sari di atas kepala putik. Penyerbukan dipengaruhi oleh empat faktor yaituangin, hewan, air dan manusia.

Macam-macam penyerbukan berdasarkan penyerbukannya:
1.   Penyerbukan oleh anginciri bunganya mahkota kecil/tidakbermahkota, warna mahkota tidak menarik, tidak ada kelenjar madu, sari kecil, jumlah sari banyak dan ringan (mudah dibawa angin), sari memiliki sayap, kedudukan sari bergantungan, putik besar dan menjulur ke luar, tangkai bunga panjang.
2.   Penyerbukan oleh hewan seperti serangga, kupu-kupu, burung dan kelelawar. Ciri bunga yang penyerbukannya dibantu serangga; mahkota besar dan mencolok warnanya, mempunyai bau yang khas, menghasilkan kelenjar madu, serbuk sari mudah melekat.
3.   Penyerbukan oleh air, misalkan Hydrilla.
4.   Penyerbukan oleh manusia misalnya vannili.

Sifat penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari:
1.   penyerbukan sendiri, sari jatuh pada putik dalam satu bunga
2.   penyerbukan tetanggasari jatuh ke putik pada bunga yang berbeda dalam satu pohon
3.   penyerbukan silang, sari dan putik berasal dari pohon yang berbeda yang sejenis
4.   penyerbukan bastar, sari dan putik berasal dari tanaman yang berbeda varietasnya.

Pembuahan (Fertilisasi) pada Tumbuhan
   Setelah terjadi penyerbukan menyusul pembuahan (peleburan antara sperma dengan ovum).
1.   Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk sari menuju ke ruang bakal biji. Inti serbuk sari membelah menjadi dua, yaitu inti vegetatif dan generatif. Inti generatif menghasilkan 2 spermatozoid. Spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui mikrofil.
2.   Bersamaan dengan pembentukan sperma pada sari, di ruang bakl biji terjadi juga pembentukan sel telur dan inti kandung lembaga (inti ganda lembaga).
3.   Sperma 1 + sel telur => zygot => menjadi lembaga
4.   Sperma 2 + inti kandung lembaga => endosperm (putik lembaga)
5.   Putik lembaga merupakan tempat cadangan makanan bagi lembaga
a. Anemokori
Pemencaran biji dengan bantuan angin. Biji dapat terpencar jauh dari induknya.
Dengan cara ini, alat pemencaran mempunyai ciri sebagai berikut :
- biji kecil dan ringan, contoh : biji anggrek dan spora jamur
  biji berbulu atau berambut, contoh : alang-alang (Imperata cylindrica) dan kapok (Ceiba pentandra)
- biji bersayap, contoh : mahoni (Sweitenia mahagoni) dan damar (Agathis alba) buah bersayap, contoh : meranti (Shorea sp) dan tanaman suku Dipterocarpaceae
- biji terpencar karena tangkainya tergoyang angin, contoh : Opium (Popover somniferum)

b. Hidrokori
Pemencaran biji dengan bantuan air. Bijinya mempmyai ciri ringan dan embrio/lembaganya mempunyai pelindung yang baik. Tanaman yang disebarkan dengan cara ini biasanya mempunyai struktur buah dengan 3 lapis kulit, eksokarp (lapisan terluar), licin dan berkilat dan kedap air, mesokarp (lapisan tengah), tebal dan banyak rongga udara sehingga mengapung di air, endokarp (lapisan dalam) yang keras dan kuat sebagai pelindung lembaga/embrio.
Contohnya : kelapa (Cocos nucifera), nyamplung (Calophylum sp).

c. Zookori
Pemencaran dengan perantaraan hewan
- Ornitokori : pemencaran dengan perantaraan burung. Biasanya bij tanaman ini tidak dapat dicerna dan akan keluar bersama kotoran burung. Contoh : beringin (Ficus benjamina),  
  benalu (Loranthus sp).
- Kiroptorokori : pemencaran dengan perantaraan kelelawar. Contoh : jambu biji (Psidium guajava), pepaya (Carica papaja).
- Entomokori : pemencaran dengan perantaraan serangga. Contoh : wijen (Sesamum sp), tembakau (Nicotiana tabacum).
- Mammokori : pemencaran dengan perantara mamalia. Contoh : kopi (Cofea tanaman sp), delima.

d. Antropokori
Pemencaran dengan perantaraan manusia.
- Pemencaran secara sengaja.
  Contoh : kelapa sawit dari Afrika ke Indonesia.
- Pemencaran secara tidak sengaja.
  Contoh : biji rumput-rumputan yang menempel pada baju/celana.
Pemencaran tanpa bantuan faktor luar

Pemencaran ini biasanya menggunakan alat pemencaran yang biasanya tidak memungkinkan penyebaran yang luas, misalnya :
a.Stolon atau Geragih
Batang yang menjalar di atas tanah, Tunas tumbuh di sepanjang batang. Contoh : pada rumput teki, rumput gajah, strawberi.
b. Umbi Batang
Bagian batang yang digunakan untuk menyimpan makanan umbi, ini mempunyai banyak tunas, bila keadaan lingkungan cocok, mata tunas akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contoh : kentang.
c.    Umbi Lapis
Merupakan batang dengan ruas-ruas yang sangat pendek dan sangat rapat. Pada setiap ruas terdapat lapisan sisik yang merupakan modifikasi dari daun. Contoh : bawang merah, bakung, tulip, leli.
d.    Akar Rimpang atau Akar Tinggal (Rizom)
Merupakan batang yang menjalar di bawah permukaan tanah. Contoh : beberapa jenis rumput, kunyit, lengkuas, dahlia.
e.    Gerak Higroskopik dari buah polong
Buah polong akan pecah bila kering, maka bijinya akan terpental keluar. Contoh : petai, lamtoro, kapri, karet, jarak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar