Rabu, 11 Mei 2011

contoh perilaku tercela


CONTOH-CONTOH OERBUATAN DOSA BESAR
            Dosa-dosa besar tersebut dibagi menjadi 6 yaitu :
            1.dosa besar terhadap Allah SWT seperti syirik, kufur, nifak, dan fasik.
a.Syirik : menyekutukan Allah dengan seauatu selain diri –Nya, baik  dalam zat-Nya, sifat-Nya,perbuatan-Nya, maupun dalam hal ketaatan yang seharusnya hanya ditujukan pada-Nya.
b.Kufur : mengingkari adanya Allah SWT & segala ajaran-Nya yang disampaikan oleh nabi/rosul-Nya. Misalnya:tidak mensyukuri nikmat yang telah dikariniakan Allah SWT.
c.Nifak : menampakkan sikap, perbuatan,& ucapan yang sesungguhnya yang sesungguhnya bertentangan dalam hatinya, seperti berpura-pura memuluk agama Islam padahal dalam hatinya kufur.
d.Fasik : melupakan Allah SWT, seperti : meninggalkan shalat, tidak berzakat,keluar dari agama Islam.
            2. Dosa besar terhadap diri sendiri
Perbuatan dosa besar terhadap diri sendiri adalah perbuatan dosa besar yang sasarannya adalah diri sendiri, seperti bunuh diri.membunuh diri sendiri merupakan perbuatan yang di lahnat oleh Allah dan hukumnya haram serta termasuk dalam dosa besar.
            3. Dosa besar dalam keluarga
Salah sati contohnya yaitu durhaka pada orang tua yang bisa menyangkut hal-hal di bawah ini  : melakukan penganiyayaan kepada orang tua, melontarkan caci maki, mengancam, menelantarkan orang tua, menjauhi kedua orang tuanya.
            4.Dosa besar dalam seksual
a. Zina : hubungan kelamin antara lelaki dengan perempuan di luar pernikahaan. Zina merupakan perbuatan yang tidak beradap perbuatan keji yang diharamkan Allah ,dan termasuk dosa besar.Allah mengharamkan zina ,karena akibatnya atau bahaya yang ditimbulkan zina sesungguh sangat besar.bagi pelakunya dapat dihukum sebagai berikut : bagi yang termasuk gairu muhsan /belum menikah hukumannya did era/di cambuk sebanyak 100 kali & di asingkan selama 1 tahun,sedangkan bagi pezina muhsan/sudah menikah hukumannya di rajam sampai mati.
b. Homoseksual : pemuasan nafsu seks kepada sesame jenis. Homoseksual yang dalam ilmu fikih disebut ai-liwat, merupakan perbuatan haram dan dosa besar,karena perbuatan tersebut bertentangan dengan fitrah manusia serta bertentangan pula norma susila.
C. Menuduh berbuat Zina(qazaf) : Qasaf merupakan perbuatan keji ,yang hukumnya haram &  merupakan dosa besar.Hal ini disebabkan karena menuduh zina akan mendatangkan musibah & bencana baik bagi yang di tuduh maupun keluarga & yang menuduh. Adapun dalil yang mejelaskan hal tersebut yaitu : Q.S An-Nur 24: 4-5 .
Rasullulah SAW bersabda, “Jauhi 7 perbuatan yang membimnasahkan .” “Apakah 7 perbuatan itu ya Rasulullah ?”Jawab Nabi SAW,”menyekutukan Allah, sihir, membunuh manusia yang diharamkan Allah , memakan hasil riba , memakan harta anak yatim ,lari dari medan perang ,dan menuduh zina kepada para wanita muhsan yang beriman ,kendati pelupa.”’ (H.R. Bukhari dan Muslim).
            5.Dosa besar dalam makanan & minuman
a. Makanan : makanan –makanan yang dengan tegas diharamkan syara’ (Al-Quran dan Hadis),para pemakannya dianggap melakukan dosa besar karena mereka diancam dengan siksa. Makanan-makanan yang diharamkan karena zatnya telah dijelaskan secara rinci dalam Al-Quran Surah Al-Maidah , 5:3.
Allah SWT berfirman yang artinya : “diharamkan bagimu (memakan )bangkai,darah(darah yang keluar dari tubuh),daging babi(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik , yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya ( maksudnya ialah ,hewan yang tercekik , yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas ,jika hewan –hewan tersebut halal seperti kambing ,maka halal dimakan kalau sempat disembelih sebelum mati), dan (diharamkan bagimu ) hewan yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga)mengundi nasib dengan anak panah , (mengundi nasib dengan anak panah itu )adalah kefasikan . “ (Q.S. Al-Ma’idah,5:3).
b.Minuman khamar : berasal dari kata “khamran” yang artinya tertutup .Kata khamran digunakan sebagai sebutan bagi setiap yang memabukkan & menutup / menghalangi akal sehat peminumnya  dari mengerjakan perintah Allah dan Rasul-Nya . Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya  :”Setiap yang memabukkan adalah  khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram .” (H.R. Abu Daud ).khamar mencakup segala yang memabukkan , baik berupa cairan ,maupun zat padat baik dengan cara diminum , dimakan , dihisap atau disuntikkan ke dalam tubuh.

6. Dosa besar dalam kehidupan bermasyarakat
a. Pembunuhan : perbuatan yang menyebabkan lenyapnya nyawa seorang . Allah berfirman yang artinya “barang siapa membunuh orang mukmin dengan sengaja  maka balasannya adalah neraka jahanam , ia kekal di dalamnya , Allah murka kepadanya , mengutuknya dan menyediakan baginya siksa yang berat . “ (Q.S. An- Nisa’, 4: 93) . ditinjau dari segi perbuatan nya pembunuhan ada 3 macam : 1. Pembunuhan dengan sengaja atau direncanakan ,dengan menggunakan senjata , tangan kosong ,atau lain nya yang dapat menghilangkan nyawa seseorang . 2, pembunuhan seperti sengaja yaitu pembunuhan yang tampaknya seperti dengaja  padahal tidak sengaja , missal: memukul orang dengan alat yang biasanya tidak menyebabkan kematian seperti sebatang lidi , tapi ternyata yang dipukulnya kemudian mati.3, pembunuhan tidak sengaja contohnya :seperti orang yang berbadan gemuk terpleset jatuh menimpa seorang kurus sehingga  orang yang tertimpanya itu mati. Menurut hokum Islam , sanksi pelaku pembunuhan  adalah hukuman mati (qisas). Tujuan hokum qisas untuk memelihara kelangsungan hidup umat manusia serta mewujudkan kententraman dan kedamaian dalam masyarakat.
b. menganiaya orang : tindak pidana terhada anggota tubuh manusia ada yang dilakukan dengan sengaja dan ada yang tidak disengaja.Sanksi hokum islam terhadap terpidana yang dengan sengaja menganiaya seperti meninju mata seorang sehingga buta ,atau membabat tangan seorang dengan pedang sehingga sebagian tangannya terlepas adalah di qisas dengan adil.Jika mata seorang yang dibutakan sebelah kanan maka mata terpidana yang harus dibutakan itu pun adlah sebelah kanan demikian juga pada seorang yang tangannya sebagian tangannya terlepas jika sebelah kanan maka  tangan terpidana yang harus di qisas atau dipotong juga sebelah kanan juga .
c.mencuri : mengambil harta milik orang lain dari tempat penyimpanannya secara diam-diam atau sembunyi - sembunyi.Manurut hokum islam pencurian termasuk tindak pidana hudun, yang pelakunya akan dijatuhi hukuman berat oleh pengadilan , yaitu hokum potong tangan, apabila pencurian yang dilakukannya telah memenuhi persyaratan tertentu.Untuk itu Allah SWT berfirman yang artinya : ”Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri , potong lah tangan keduanya (sebagai) pembalasan seoerti apa yang mereka kerjakan dan seksaan dari Allah . dan Allah Maha Perkasa lagi Maha  Bijaksana .” (Q.S. Al- Maidah , 5:38).
d. Merampok : mengambil harta orang lain dengan kekerasan . Jika dalam masyyarakat terjadi perampokan , maka warga masyarakat akan mengalami keresahan dan tidak akan memperoleh kedamaian dan kententraman . Perampok merupakan orang –orang yang berbuat kerusakan di muka bumi ,dan tergolong kelompok hirabah , yaitu kelompok yang menyatakan perang terhadap Allah SWT  dan Rasul –Nya .       


MENGHINDARI PERBUATAN DOSA BESAR
  Allah SWT berfirman  yang artinya : “ jika kamu menjauhi perbuatan dosa-dosa besar yang dilarang diantaranya kamu mengerjakannya ,  niscaya Kami hapus kesalahan –kesalahanmu  (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (Q.S. An- Nisa, 4:31).
  Cara-cara menghindari dosa-dosa besar:
1.      Senantiasa mengingat firman Allah SWT surah An- Nisa ,4 : 31 , Asy- Syura ,42:37, dan An – Najm ,53:32 .
2.       Menyadari bahwa melakukan dosa besar, akibatnya terutama akan menimpa pelakunya itu sendiri .
3.      Berbuat dosa besar itu tentu akan mengalami kegelisahan batin dan ketidak tentraman jiwa , mereka akan dikejar-kejar rasa bersalah , takut kalau perbuatan dosanya diketahui orang lain. Sehingga kita harus senantiasa melakukan perbuatan –perbuatan baik yang di Ridai Allah SWT .
4.      Muslium/muslimah yang disiplin mengerjakan shalat fardu ,apalagi kalau ditambah dengan melaksanakan shalat sunah , tentu akan mampu mengendalikan diri dari perbuatan keji dan munkar.
5.      Yakin bahwa setiap amal baik dan jahat dicatat oleh dua malaikat  Raqib dan Atid . (Q.S. Qaf, 50: 18)  











KESIMPULAN
            Perbuatan dosa besar sesungguhnya perbuatan yang tidak berguna bahkan justru hanya membawa kerusakan dalam hidup kitabaik di dunia maupun akhirat , sehingga perbuatan –perbuatan itu harus hindari dari sekarang sabelum terlambat.



sifat tercela

Berikut ini adalah beberapa sikap atau perilaku yang tergolong tercela:

1. MENGHINA

Sifat ini biasanya kita lakukan tanpa di sadari. Perilaku tercela ini sangat dibenci Allah. Menghina mengandung pengertian bahwa mengeluarkan kata-kata yang merendahkan dan menyakiti hati orang lain. Termasuk mengolok-olok, mencela, mengutuk, memakai, dan mengejek.
Sabda rasulullah:
- "cukuplah kejelekan seseorang jika ia menghina orang muslim" (HR Muslim).
- "memaki sesama muslim itu kedurhakaan" (HR Muttafaq 'Alaih).
- "mukmin itu bukanlah pencela dan bukan pelaknat dan bukan yang jelek perangi dan bukan yang kotor lidah" (HR Ibnu mas'ud).
- "barang siapa mengejek saudaranya lantaran satu dosa, tidak ia mati melainkan melakukan dosa itu" (HR Tirmidzi).

2. BERBURUK SANGKA

BURUK SANGKA adalah menuduh atau menyangka atau memandang orang lain dari satu segi. Selain hal itu, dalam buruk sangka, seseorang sering menyembunyikan kebaikan orang yang dilihatnya dan membesarkan keburukan orang tersebut. Biasanya, seseorang sangat pandai melihat kesalahan orang lain, tetapi sangat susah melihat kesalahan sendiri. Nah, mengapa sikap ini perlu kita hindari?
Rasulullah bersabda:
"jauhilah buruk sangka karena sesungguhnya perasangka itu sedusta-dusta omongan" (HR Muttafaq 'Alaih).

3. HASUD

Hasud atau DENGKI merupakan sikap bathin keadaan hati, atau rasa tidak senang, benci dan antipati terhadap orang lain yang mendapatkan kesenangan, nikmat, memiliki kelebihan darinya. Sikap ini sebaiknya kita hindari sebab dapat mendatangkan bencana yang sangat dahsyat. Mengapa demikian?
Seseorang yang dengki terhadap orang lain akan merasa senang jika orang lain mendapatkan kemalangan atau kesengsaraan.
firman allah:
"jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya...(Q.S. Ali-imran/3 : 120).

Sikap hasud ini berbahaya karena dapat merusak nilai persaudaraan atau menumbuhkan rasa permusuhan secara diam-diam. Hasud juga dapat mendorong seseorang mencela, menjelek-jelekan, dan mencari-cari kelemahan atau kesalahan orang lain dan menimbulkan prasangka buruk.

4. SERAKAH ATAU TAMAK

serakah atau tamak merupakan sikap tidak puas dengan yang menjadi hak atau miliknya sehingga berupaya meraih yang bukan haknya.
rasulullah bersabda
"jika seseorang sudah memiliki dua lembah emas, pastilah ia akan mencari yang ketiganya sebagai tambahan dari dua lembah yang sudah ada itu" (HR.Bukhari dan muslim).

Sikap serakah dapat mendorong oran mencari harta sebanyak-banyaknya dan jabatan setinggi-tingginya, tanpa menghiraukan cara halal atau haram, etis atau tidak etis.

5. DUSTA

Sikap ini merupakan sikap yang mengarah pada kemunafikan. Mengapa demikian?
Sikap berdusta merupakan ciri kaum munafik. hal ini sesuai dengan Sabda rasulullah:
"bahwa terdapat tiga sikap yang termasuk pada munafik, yaitu dusta, khianat, dan ingkar janji.
hadist menyebutkan: "jauhilah kedustaan karena sesungguhnya kedustaan itu memimpin kepada kedurhakaan dan kedurhakaan membawa ke neraka" (HR Muttapaq 'alaih).

6. SOMBONG

Sombong atau takabur, yakni merasa bangga pada diri sendiri, merasa paling baik atau paling hebat, dan merasa paling benar sehingga menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.
allah berfirman:
"Akan aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-ku) orang-orang yang menyombongkan diri dibumi tanpa alasan yang benar" (QS. al-a'raf/7 : 146).

7. BERGUNJING (GIBAH)

Bergunjing merupakan sebuah sikap yang selalu membicarakan kejelekan atau aib orang lain, atau menyebut masalah orang lain yang tidak disukainya.
Allah mengidentikan gibah dengan memakan daging mayat saudaranya sendiri.

firman allah:
"apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya? Tentu kamu merasa jijik" (Q.S. Al-hujurat

meskipun kejelekan atau kekurangan orang lain itu faktual, benar-benar terjadi alias sesuai dengan kenyataan, tetap saja itu gibah. Meskipun demikian, tidak selamanya gibah itu dilarang. AL-HASAN sebagaimana dikutip imam Al-GHAJALI menyebutkan, "ada tiga golongan tidak termasuk menggunjing jika menyebut aib mereka, yaitu orang yang mengikuti hawa nafsu, orang fasik yang melakukan kefasikan secara terang-terangan dan pemimpin yang menyeleweng". Memperingatkan sesama muslim atas kejahatan seseorang pun termasuk gibah yang dibolehkan

iman kepada kitab


Iman Kepada Kitab-kitab Allah SWT
3 Februari 2010 — Waluyo Al-Fadhil
http://cc.domaindlx.com/ilma/bis.gif
1. Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT.
a. Pengertian Iman
Menurut bahasa, iman berasal dari bahasa Arab yaitu أَمَنَ- يُؤْمِنُ- إِيْمَان artinya “membenarkan”. Sedangkan menurut istilah, iman ialah kepercayaan dalam hati, meyakini dan membenarkan adanya Tuhan dan membenarkan semua yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
b. Pengertian Kitab-Kitab Allah swt.
Kitab Allah ialah wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada para Rasul untuk diajarkan kepada umat manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.Tujuan Allah menurunkan kitab-kitab itu agar digunakan sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia menuju jalan hidup yang benar dan diridhai-Nya
Jadi, iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia.
2. Suhuf
Selain kitab-kitab, di dalam al-Quran disebutkan adanya Suhuf atau Sahifah (halaman), yang berjumlah seratus Sahifah. Suhuf adalah firman Allah swt. yang diturunkan kepada para Nabi atau rasul-Nya yang berisi hukum-hukum dasar sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan agama-Nya. Sahifah ini diberikan Allah SWT kepada tiga orang Nabi-Nya, masing-masing dengan rincian sebagai berikut:
- 60 Sahifah kepada nabi Syits a.s.
- 30 Sahifah kepada nabi Ibrahim a.s.
- 10 Sahifah kepada nabi Musa a.s.
Firman Allah swt.:
( إِنَّ هَذَا لَفِى الصُّحُفِ اْلأُوْلَى (18) صُحُفِ إِبْرَهِيْمَ وَمُسَ .(19)
Artinya: “Sesungguhnya ini semua benar-benar terdapat di dalam suhuf yang pertama(yaitu) suhuf-suhuf Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s.”(Qs.al-a’la: 18-19).
3. Dalil-dalil Naqli yang terkait dengan Iman kepada Kitab-kitab Allah
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. merupakan rukun iman yang ketiga. Umat Islam wajib percaya dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah diturunkan Allah SWT.kepada para Rasul-Nya pasti benar. Firman Allah swt.:
( ياَأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلكِتَبِ اَّلذِيْ نَزَّلَ عَلَى رَسُوْلِهِ وَاْلكِتَبِ اَّلذِيْ أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ… .(النساء : 136
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah kamu sekalian beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.”(Qs.An-Nisa’:136)
Firman Allah swt.:
Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang, niscaya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikan satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah bebuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya….(al-Maidah :48)
Kitab-kitab yang dimaksud dalam ayat di atas berisi peraturan, ketentuan, perintah dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupan agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Kitab-kitab Allah swt. diturunkan pada masa yang berlainan, namun di dalamnya terkandung ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran tauhid atau ajaran tentang keesaan Allah swt. Yang berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.
4. Nama-nama kitab Allah swt. dan Rasul yang menerimanya.
Di antara kitab-kitab Allah swt. yang wajib kita imani ada empat (4) yaitu:
a. Kitab Taurat
Kitab Taurat diwahyukan Allah swt. kepada nabi Musa a.s. sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani Israil.
Firman Allah swt:
(إِنَّا أَنْزَلْنَا الَّتوْرَاةَ فِيْهَا هُدًى وَّنُوْرٌ…(المائدة:44
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada )petunjuk dan cahaya(yang menerangi)”….( Q.S Al-Ma’idah: 44)
Taurat asli yang berisikan akidah dan hukum-hukum syariat sudah tidak ada lagi. Yang beredar di kalangan orang-orang Yahudi saat ini bukanlah Taurat asli, melainkan palsu. Sebab, mereka telah melakukan perubahan-perubahan isinya (ajarannya). Para ulama pun sepakat bahwa taurat yang murni sudah tidak ada lagi. Taurat yang beredar saat sekarang lebih tepat dikatakan sebagai karangan atau tulisan orang-orang Yahudi pada waktu dan masa yang berbeda.
Allah berfirman:
( مِنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا يُحَرِّفُوْنَ اْلكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ…(النساء: 75
Artinya: “Yaitu orang-orang Yahudi mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya.”(Qs. An-Nisa’46).
b. Kitab Injil
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah swt. kepada Nabi Isa a.s. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-perintah Allah SWT agar manusia mengesakannya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir Nabi yang terakhir.
Kitab Injil yang beredar sekarang hanyalah hasil pikiran manusia bukan wahyu Allah . Misalnya Kitab Injil matius, Injil lukas dan Injil Johanes. Antar Injil tersebut banyak terdapat perbedaan dan bahkan bertentangan. Menurut para ahi, isi dari kitab Injil adalah biografi Nabi isa a.s. dan keyakinan yang ada di dalam ajarannya merupakan pikiran paulus, bukan pendapat orang-orang harawi (pengikut-pengikut nabi isa a.s.) . Ada juga yang dinamakan Injil Bernabas, oleh para ulama dianggap sesuai dengan ajaran tauhid. Namun Injil jenis ini tidak dipakai oleh orang-orang Kristen (Nasrani). Dengan demikian, yang wajib dipercayai oleh umat islam hanyalah Injil yang diturunkan Allah SWT.kepada nabi isa a.s.
Firman Allah swt.:
( وَأَتَيْنَهُ اْلإِنْجِيْلَ فِيْهِ هُدَى وَّنُوْرٌ…(المائدة : 46
Artinya: “Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)” …(al-Maidah 46)
c. Kitab Zabur
Kitab zabur diwahyukan Allah swt. Kepada nabi Daud a.s. Nabi Daud hanya diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengikuti syariat Nabi Musa. Maka pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang zikir, nasehat dan hikmah tidak memuat syariat.
Firman Allah swt.:
( وَاَتَيْنَا دَاوُدَ زَبُوْرًا (الاءسراء : 55
Artinya: “Dan kami berikan Zabur kepada Daud a.s“(al-Isra’ : 55)
d. Kitab al-Quran
Al-Quran diturunkan Allah swt.kepada Nabi Muhammad saw. Melalui malaikat Jibril itu tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur, yang waktu turunnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz, 144 surat, 6666 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya al-Quran disebut Nuzulul Quran. Wahyu pertama berupa surat Al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 m. Di Gua Hira ketika Nabi Muhammad sedang berkhalwat. Pada saat itu pula Nabi Muhammad saw. dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah swt. untuk menyampaikan risalahNya kepada seluruh umat. Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat al-Maidah ayat 3, ayat tersebut turun pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 hijriyah di padang ‘Arafah ketika beliau sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan), karena beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut nabi Muhammad saw wafat. Al-Quran diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Sebahagian isinya menghapus sebahagian syari’at yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum yang sesuai dengan hukum syariat yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Quran merupakan kitab suci terlengkap dan abadi sepanjang masa , berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia agar tercapai kebahagiaan di akhirat. Oleh karena itu,sebagai muslim kita tidak perlu meragukannya sama sekali. Firman Allah:
  (وَاَنْزَلْنَا اِلَيْكَ اْلكِتَبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقَا لِّمَابَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ…(المائدة :48
Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu…(al-Maidah : 48)
Firman Allah swt.:
(ذَلِكَ الْكِتَبُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ (البقره:2
Artinya: “Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya,petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa”.(Qs.al-Baqarah:2)
Isi pokok kandungan al-Quran adalah:
1. aqidah atau keimanan
2. Ibadah baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah
3. Akhlak seorang hamba kepada khaliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya
4. Mu’amalah yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia
5. Wa’ad dan wa’id
6. Kisah kisah nabi dan rasul, orang-orang shaleh dan orang-orang yang inkar
7. Ilmu pengetahuan.
Keistimewaan kitab suci al-Quran dibanding dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya adalah sebagai berikut:
a. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliannya. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir selalu dijaga kemurnian dan keasliannya oleh Allah swt. sampai akhir zaman.
firman Allah swt.:
  (إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّالَهُ لَحَفِضُوْنَ(الحجر:9
Artinya: “Sesungguhnya kamilah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”(al-hijr:9)
b. Al-Quran memiliki isi kandungan yang paling lengkap dan sempurna. Isi al-Quran mencakup segala aspek kehidupan manusia.
c. Al-Quran tidak dapat ditiru dan dimasuki oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya karena Allah swt. yang selalu memeliharanya.
Allah swt. Berfirman:
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ اْلإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هَذَا اْلقُرْأَنَ لاَ يَْأتُوْنَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْرًا ( الإسراء :88   
Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia. Sekalipun sebahagian mereka menjadi pembantu bagi sebahagian yang lainnya.”( Qs.al-Isra’88)
d. Al-quran isinya sesuai dengan perkembangan zaman, berlaku sepanjang masa dan untuk seluruh umat manusia.
e. Membaca dan mempelajari isi al-Quran adalah ibadah. Masih banyak keistimewaan al-Quran dibanding dengan kitab-kitab sebelumnya.
Oleh karena itu, sebagai kitab suci umat Islam, kita harus berusaha mempelajari dan mengkaji al-Quran dengan sungguh-sungguh, insya Allah akan diperoleh berbagai keuntungan untuk hidup di dunia dan di akhirat. Karena dengan hanya membaca saja sudah merupakan ibadah kepada Allah apalagi jika kita dapat memahami dan mengamalkannya.
Sabda Rasulullah saw.:
  (عَلَيْكَ بِتِلاَوَةِ اْلقُرْأَنَ فَإِنَّهُ نُوْرٌ لَّكَ فِى اْلأَرْضِ وَذُخْرُ لَكَ فِى السَّمَاءِ (رواه ابن ماجه
Artinya: “atas engkau membaca al-Quran adalah cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit.”(HR. Ibn Majah)
5. Menjadikan al-Quran sebagai sumber hukum dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak problem kehidupan yang tidak dapat diatasi oleh manusia.sepertinya:
- Berbagai macam jenis penyakit timbul tanpa diketahui cara pengobatannya,
- terjadinya bencana yang tidak disangka-sangka,
- terjadinya gejolak sosial,dsb.
Semuanya itu merupakan dampak sikap sikap manusia yang meninggalkan al-Quran. Padahal Rasulullah saw. Telah berpesan dalam sabdanya yang berbunyi:
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ مَا إِنْ تَمَسَكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوْا أَبَدًا كِتَااللهِ وَسُنَةَ رَسُوْلَهُ. (رواه حكيم 
Artinya: “kutinggalkan untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya, yaitu (al-Quran) dan sunnnah rasulNya.”(al-Hakim) Dengan membaca dan mempelajari dan menggali isi kandungan ilmu pengetahuan yang ada dalam al-Quran,akan:
- Menghilangkan kegelisahan bathin, bahkan penyakit jiwa yang erat kaitannya dengan penyakit jasmani.
- Meningkatkan kewaspadaan diri untuk selalu menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larang-Nya.
- Meningkatkan kesadaran bahwa apa yang diperbuat di atas dunia ini akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.
Dengan demikian, selaku seorang muslim haruslah kita:
- Menjadikan al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup ini, dan jangan berpedoman dengan yang lainnya,
- Berusaha untuk selalu menghormati, memuliakan dan menjunjung tinggi kitab suci al-Quran.
- Senantiasa membaca al-Quran dalam segala kesempatan di kala suka maupun duka.
- berusaha untuk memahami arti dan isi kandungannya
- berusaha untuk mengamalkan isi kandungannya di dalam kehidupan sehari-hari.
6. Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah swt.
a. Mempertebal keimanan kepada Allah swt. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang nampak maupun yang gaib.
b. Memperkuat keyakinan seseorang kepada tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah swt. Maka akan percaya terhadap kebenaran al-Quran dan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad saw.
c. Menambah ilmu pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah, di samping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.
d. Menanamkan sikap toleransi terhadap agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah maka umat Islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam al-Quran dan hadits.
Kesimpulan :
1. Iman kepada kitab Allah swt. adalah rukun iman yang ketiga.
2. Pengertian Iman kepada kitab Allah swt adalah meyakini dan membenarkan bahwa Allah swt telah menurunkan Wahyu-Nya kepada para Rasul, yang termuat di dalam Kitab-kitabNya.(Taurat, Zabur, Injil dan al-Quran).
3. Isi pokok dari semua kitab Allah swt ini sama yaitu bertauhid dan mengesakan Allah swt.
4. Kitab al-Quran memiliki keistimewaan dibanding kitab yang lainnya, di antara keistimewaan itu adalah, bahwa: – Al-Quran berlaku untuk seluruh umat manusia – Al-Quran terjamin pemeliharaannya sampai akhir zaman.
5. Fungsi utama beriman kepada kitab Allah swt adalah sebagai pedoman bagi umat manusia untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat